Minggu, 27 Januari 2013

Hari I

Suamiku hari ini ke Jakarta, semoga dia baik2 saja di sana. Ya Allh, tolong jaga dia untukku.
Cepat pulang Abi, do'a ku selalu bersamamu.
Harus sabar, 2 minggu lagi dia pulang. Semoga aku bisa menjaga diri, hati dan agamaku. Dan semoga juga Abi baik-baik di sana.

Aq sayang abi

Ini yang katanya Soulmate

Uhhh.......dering telpon di tengah-tengah kesibukan, dan sepertinya kali ini membuatku tertarik untuk meladeni siapapun suara yang ada di sebarang sana.
***
Hp qu berdering
Inbox
Dari : Nomor tanpa nama
Kamu itu gadis baik, syg bnget klo kmu trus di bohongi si Sam

Ku baca lagi sms yang baru saja masuk. 5 menit kemudian aku baru membalasnya.
Kpd : Nomor tanpa nama
Terima kasih atas perhatianmu. Biarkan ini menjdi urusan kmi berdua
Send

Tdk berapa lama hp ku berdering lagi
2 Inbox
Dari : Nomor tanpa nama
Aq hanya ingin membantumu. Aq merasa kasihan krna selalu melihat dia d sini dgn cwek lain, sedangkan kmu d sana tdk tahu apa2.

Kututup pesannya dan buka sms yg lain
Dari : Angel
Kamu tetap tdk percaya ya klo dia lg sama2 aq. Semalam kami bahkan menghabiskan wktu bersama, dan kamu msih sja tdk bs percaya.

Ku tenangkan hatiqu dan mulai membalas.
Kpd : Angel
Terima kasih krna kmu jg sdh mengabariku
Send
***
Pekerjaan-pekerjaanku sudah cukup menguras pikiranku, dan di tambah sms-sms yang hari ini menggangguku makin memperburuk suasana hatiku.
Aku bukan tipe pendiam, tapi aku kurang banyak bicara, kecuali dengan orang-orang yang sudah aku kenal cukup dekat. Tapi di tengah keluarga ku pun, aku memang di kenal kurang banyak ngomong.
Tapi kali ini aku meladeni percakapan dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal. Biasanya aku langsung mengabaikan semua nomor yang tidak di kenal. Paling malas ngomong sama orang-orang yang gak jelas. Dari pengalaman, hampir semua alasan yang ku dengar sama. Dari dapat nomor dari orang lain, dapat nomor boleh nemu, miscalled doang, salah sambung yang lebih sering, dan ujung-ujungnya semua minta kenalan. Dan itu yang semua yang buat aku malas angkat tlp. Malas ngomong dengan yang gak jelas. dan hari ini, entah apa yang menarikku untuk meladeni salah satu orang yang gak jelas ini dari sekian banyak derinagn hp yang sudah ku abaikan. Mungkin ini hari keberuntungannya, dan dengan waktu yang sangat tepat. Pengaruh dari gosip-gosip dan kabar burung tentang pacarku yg ada di kota seberang, rasa lelah menghadapi masalah sekarang, membuatku berminat untuk curhat dengan orang yang tidak aku kena sekalipun.
***
"Halo"
Suara pria, yah memang yang selalu beralasan selalu pria.
"Halo juga, ini dengan siapa ya"
"Saya teman"
"Maaf teman dari mana ? dan dapat nomorku dari mana ?" 1 pertanyaan yang selalu ada di daftar pertanyaan wajib untuk orang-orang dengan nomor baru.
"Saya dapat nomor kamu dari teman"
"Iya teman, tapi teman itu ada namanya kan" jawabku ngotot.
"Pokoknya saya dapat nomor kamu dari teman. Saya mau kenalan sama kamu" Jawaban yang sudah tidak asing di telingaku.
"Siapa nama kamu" Tanyaku ketus.
"Radit, kamu sendiri siapa?" Eh dia tanya balik.
"Bukannya kamu sudah tau namaku, kenapa kamu malah tanya balik siapa namaku?" Mulai kesal.
"Kan aku maunya tau dari kamu sendiri"
"Kamu tanya aja sendiri sama teman kamu, kan kamu juga dapat nomorku dari dia"
"Pokoknya aku mau tau dari kamu" Balik ngotot.
Dia yang mau kenalan, kok dia yang ngotot sih, klo kayak gini gak bakalan berujung nih percakapan. Batinku
"Oke, namaku Dira. Puas ???" Bentakku
"Baik, lagi ngapain nih ?"
"Lagi kerja"
"Oh ya, kamu kerja dimana?"
"Di tempat yang berhubungan dengan kertas"
"Dimana? Tempat foto copy ya?"
Hmm...bagus juga
"Iya" Jawabku
Gak masalah kan klo bohong dikit, lagian dia duluan yang ngirain aku kerja di tempat foto copy, bukan aku loh. Jadi senyum sendiri deh. Wah suasana hatiku langsung berubah.
"Hmmm"
Kenapa jawabnya cuma hmmm???maksudnya apa coba? mungkin dia ilfeel kali kenalan sama tukang foto copy hehehe....Gak papa kok, aku gak rugi ini.
"Hmmm knapa?"
"Nggak, kamu lagi sibuk ya?"
"Lumayan sih, kenapa?"
"Gak apa-apa kan kalo sambil ngobrol" wah dia masih mau ngomong, gak papa deh, hilangin suasana buruk dalam hati.
"Yah gak papa, tapi serius, aku masih mau tnya nomorku dapat dari mana?"
"Sebenarnya aku dapat dari sepupuku"
"Namanya siapa? Apa aku kenal?" Duh mulai penasaran nih aku.
"Sepertinya sih"
Waduh...otakku mulai berpikir keras, siapa sih orang yang aku kenal, yang berani-beraninya kasih nomorku sama orang yang gak jelas kayak gini.... Aduh siapa ya???
"Halo"
"Eh..ya" Gara-gara berfikir aku lupa klo sekarang lagi ngobrol. "Maaf, klo boleh tau namanya siapa?"
"Dia tetangga kamu kok"
What??? Tetanggaku??? Siapa...siapa...???
"Mbak Sari, dia yang kasih nomor kamu"
***
Ingatanku kembali beberapa hari yang lalu.
Mbak Sari memang sms aku, bahkan sempat-sempatin telpon. Padahal aku jarang ngomong dengan mereka. Kalo dibilang kuper, mungkin aku memang kuper-kurang pergaulan-tapi gak masalah kok. Dari semua tetanggaku, aku kenal wajah mereka, tapi aku gak pernah ngomong sama mereka, paling banyak cuma senyum doang kalo berpapasan, setelah itu lewatlah aku. Itu pun hanya sebatas tetangga di satu lorong buntu tempat ku tinggal, di luar lorong, sama sekali nol, gak ada satu pun yang ku kenal, kecuali toko-toko kecil tempatku belanja cemilan atau makanan, itu pun mereka juga pasti gak kenal aku,secara pelanggan mereka macam-macam. Jadi hasilnya tetangga yang paling dekat yang aku kenal cuma yang ada di sekitar rumahku, di depan rumah, dan di samping kiri kanan rumahku, sisanya cuma kenal wajah. Dan Mbak Sari itu termasuk tetangga yang paling dekat di samping rumahku, dan paling dekat dengan orang tuaku.
Mbak sari bilang kalo dia sudah kasih nomorku di kemenakannya, katanya anaknya baik, temani aja kenalan baik2, dan ajak bicara baik-baik ya.
Waktu itu aku cuma bisa bilang O dan IYA. Habis itu sudah. Aku sudah lupa, habisnya aku juga gak di kasih nomornya sih, siapa tau aja masuk di daftar blacklist -tlp yang sama sekali belum ku angkat, tapi sudah matikan duluan- ku. Dan itu sudah ada di pikiranku. Kata-kata Mbak Sari jadi seperti angin lalu. Dan hari-hari berikutnya, dari yang dahulu sdh banyak tlp yang aku blacklist, eh sekarang makin banyak aja tlp yang gak jelas, dan semuanya sudah masuk daftar blacklist...ckckck....sok cantik amat ya aku hehehe....
***
"Ohhhh....Mbak Sari" Mulutku dengan sempurna mengucapkan O bulat
"Iya, kamu kenal kan?"
"Iya aku tau kok" Jawabku malas.
"Oh iya sudah dulu ya, nanti kapan-kapan tlp lagi"
"Ok bye"
Tut..tut..tut...

Akhirnya selasai juga pembicaraannya. Paling nanti dia gak akan tlp lagi, kan cuma mau kenal. Setidaknya dia benar-benar beruntung kali ini, aku meladeninya ngobrol. Batinku.

Rabu, 23 Januari 2013

Lagi jenuh :P

Hari ini rasanya jenuh banget, sepertinya semua sdh sampai puncak n mau meledak. Masalah kerjaan n keluarga jadi satu. Kemarin sampai nangis sendiri pas pulang kerja. Gak tau kok aq jdi lebai ya. Mungkin terlalu terbawa dgn suasana kerjaan. habisnya kerjaanqu serasa banyak sekali. Kalo untuk pekerjaan normal, tugasqu itu seperti pekerjaan 5 s/d 6 org yg dilakukan oleh 1 org. gimana gak mau meledak nih kepala. Kalo beberapa tahun yg lalu sih, saya masih biasa ngerjain pekerjaan 3 org sekaligus, jdi gak ada yg terlewat. Tapi sekarang, tempat qu kerja tuh cabangnya dah tambah byk. Bayangin aja ya, sya cuma sendiri, n harus mengurus laporan buat 3 cabang, belum lagi laporan di pusat tempat qu kerja, yg transaksinya berhubungan dgn semua cabang, segala macam pemasukan n pengeluaran kantor lah(yg transaksinya perhari memakan hampir 3 halaman buku besar), rekonsiliasi bank tiap bulan lah (ini bank nya bukan cuma 1 loh, dulu mungkin masih sekitar.....hmmmmm misalnya untuk buku bank BNI itu ada sekitar baru 5 buku, trus BCA yg kayak nya dah hampir 7 buku, Danamon, Mega, BII, Panin, yg masing2 cuma sampai 2  atau 3, n gak tau deh bank2 apa lagi yg blm ada waktu itu) yg bisa menghabiskan 1 buku bank baru tiap bulannya, pembayaran hutang piutang yg sehari bisa menghabiskan 1 lembar kertas folio bolak-balik, n pencatatan di luar urusan kantor, bisa di bayangin gak tutup bukunya kapan????
Untungnya dulu paling lama itu telat 15 hari baru bisa tutup buku, itu pun memakan waktu tiap hari harus masuk kerja jam 9 pagi n mau gak mau tiap mlm pulangnya paling cepat jam8, paling sering sih pulang jam 9 malam, kadang2 aja jam 10, cuma saat awal bulan buat urus gajian, bisa pulang sampai jam 11 malam.
Gimana gak jenuh tuh ?????
Tahun pertama berjalan mulus (Hebat kan aqu) tapi akhirnya aq sakit karna kelelahan n kurang minum.
Jdi jam kerjaqu mulai di kurangi, ikut pulang jam karyawan lain, paling cepat jam 7 malam, tapu lebih sering jam 8 mlm, sisanya kadang2 aja. N hasilnya pekerjaanqu gak selesai2, kenapa???? soalnya Bos qu merasa perusahaannya makin maju, tambah cabang di sana sini, beli tempat dimana2, jdi semakin bertambah waktu, cabangnya juga bertambah banyak. Bandingin aja, sekitar 3 tahun yg lalu, cabang nya cuma ada 4, n ditahun 2013 ini, cabang nya sudah berapa ya???? hitung dulu.... di palembang 2, manado 1, palu 1, makassar mall mp 3, makassar mall mtc ???? ada 6, itu pun sekarang lagi dalam perkembangan menjadi 7. Jadi total nya sekarang sdh 13. Well pekerjaanqu bertambah 3 kali lipat n asistenqu TIDAK ADA. Sebenarnya sih ada, tapi cuma bln sebulan sama sya, di minta terus sama cabang. Maklum, anak2 sekarang pada keluar masuk kerja, baru kerja 2 bln, sdh resign. Jadi tugasqu bukan cuma buat mnyelesaikan laporan, tapi sekaligus jadi pengajar anggota baru, yg akhirnya membuat kerjaanqu malah makin numpuk. Stresss gak sih ??? Mana bos qu minta laporan lagi ??? Aq sih pengen banget bikin laporan, tapi bagaimana caranya??? Anak sekarang sama anak2 dulu mmg beda.
Contoh nih ya, cabang di Palembang aja baru punya 1 cabang, sdh mengeluh, minta asisten gara2 pekerjaannya ndak bisa selesai. Dan sekarang itu masih dalam masa proses.  Kalo dulu sih, pekerjaan segitu masih bisa qu handle, SUMPAH deh, benran sanggup klo cuma segitu. Tapi yg qt bahas ini sekarang, 2013 dengan 13 cabang. Terus bggaimana dgn aquuuuu?????? HALOOOOO???? Apa ada yg pernah memeriksa keadaanqu gak sih???? AQ JG BUTUH ASISTEN LHO @.@   Aq gak minta byk kok, Gak perlu 1 asisten untuk tiap cabang, sebenarnya sya butuh 4 asisten jg sudah cukup, tapi sepertinya aq sudah harus sujud syukur kalo dikasih biar pun 1. Apa kerjaan Administrasi seberat ini? perasaan gak gini2 amat deh. Tapi sumpah......Aq butuh PERTOLONGAN, nafas buatan mungkin...hahaha....
Lega juga meskipun cuma bisa nulis...semoga aq tetap kuat deh...Amin....

Suamiqu mana....suamiqu....istrimu butuh di peluk nih, butuh refreshing, tapi dapat pelukan juga dah syukur....Kangen dia....


By : BD

Baru selesai baca "Beautiful Disaster"

Dah lama banget kayaknya gak ngeblog, hbis nya bingung, gak tau mau nulis apa.
Hari ini aq baru selesai baca ceritanya "Beautiful Disaster". Ceritanya seru banget, jdi gak sabar buat nunggu postingan sekuel keduanya. Jadi biar aq gak lupa blog nya, aq simpan aja di sini. Siapa tau ada yg minat mau baca. Eh iya, jangan cuma terpaut sama linknya ya, mungkin sih agak bersifat dewasa, tapi cerita untuk novel ini gak semuanya berbau seks, ada hal positifnya jg. Soalnya menurutqu ceritanya bagus kok. Bagi yg cuma suka jalan ceritanya, bagian dewasanya cukup di skip aja. Oh iya, novel ini sepertinya klo menurutqu untuk 18+.
Nih link nya http://portalnovel.blogspot.com/2012/12/sinopsis-beautiful-disaster.html

Selamat membaca