Selasa, 02 April 2013

Adakah Pelangi Setelah Hujan ? (1)


Risa suka melihat Rika tertawa, tapi Risa tidak suka saat melihat bahagia itu karna penderitaan orang lain. Meskipun Rika selalu melimpahkan semua kesalahannya pada Risa, Risa tidak akan marah padanya. Sama seperti saat ini.
Risa harus duduk di hadapan dosen dan mendengarkan ceramah selama 1 jam karna tidak menyelesaikan tugas lagi. Dan orang yang seharusnya duduk di tempat itu adalah Rika.
Mereka adalah saudara kembar, kembar identik, sampai tidak ada seorang pun yang dapat membedakan penampilan fisik mereka. Hanya sifatlah yang membuat mereka berbeda. Risa selalu sabar dalam menghadapi Rika, meskipun Rika selalu menyakitinya sedemikian rupa.
***
"Van, aku balik duluan ya" 
"Kok cepat banget Ris, kita kan masih ada 1 kelas lagi. Kamu sakit ya Ris?" Tanya Vani menyelidik.
"Kurang enak badan aja kok Van" Sebenarnya perasaanku yang gak enak, batin Risa.
Randi yang dari tadi memperhatikan kedua sahabat itu, mencoba menawarkan diri "Aku antar kamu pulang ya Ris"
“Gak usah Ran, aku bisa pulang sendiri kok" Risa yang terkejut mencoba untuk menolak tawaran Randi.
"Jangan Van, nanti kalo ada apa-apa di jalan gimana. Lagian Sigit kan belum tentu bisa antar kamu sekarang" sambil mengedipkan mata ke arah Randi.
"Aku masih bisa pulang sendiri kok Van, gak usah repotin Randi" Tolak Risa.
"Gak  repot kok, kan aku yang nawarin diri buat anter kamu"
"Tuh kan Ris, Randi aja gak ngerasa di repotin. Ya udah Ran, ini tas kamu, dan antar Risa sampai di rumah dengan selamat" Vani membereskan Tas Randi dan mendorong mereka keluar kelas.
***
Hari ini Risa benar-benar gak enak badan. Bukan cuma badannya, tapi juga perasaanya. Gak tau kenapa akhir-akhir ini Sigit susah untuk di hubungi.
Sigit memang tunangan Risa, tapi hubungan mereka sekarang sudah gak seperti dulu lagi. Sekarang dia lebih suka membatalkan janji pertemuannya dengan Risa, tapi Risa gak pernah marah. Dia selalu mengerti apapun alasan yang Sigit buat.
Seharian ini Sigit gak ada kabar, dan itu membuat Risa cemas
***
"Kamu baik-baik aja Ris ?" Suara Randi membuat Risa sadar dari lamunannya.
Sepanjang perjalanan Risa hanya diam dan asyik dalam lamunannya sendiri. Sampai tidak menyadari kehadiran Randi di sampingnya. Randi memutuskan untuk menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Ris kamu gak papa?" Genggaman tangan Randi di jemarinya membuatnya terkejut.
"A..aku baik-baik aja kok" Jawab Risa. Tatapannya langsung tertuju di mata Randi yang kelihatannya cemas dengan kondisi Risa. Mata hijau yang memandangnya sekarang membuat jantungnya tiba-tiba berdetak tak teratur.
"Kita ke dokter aja ya" pinta Randi.
"Nggak usah Ran, makasih banyak, tapi aku baik-baik aja, beneran. Aku cuma gak enak badan dikit kok"
Randi menatap wajah Risa dalam-dalam, mencoba mencari kebenaran dari jawaban Risa.
"Tapi tangan kamu dingin Ris"
Risa langsung menarik tangannya yang sedari tadi ada dalam genggaman Randi. Dia lupa kalo Randi masih menggenggam jemarinya. Risa mencoba mencari alasan "Mungkin ini cuma pengaruh ac mobil".
"Maaf, ac nya terlalu dingin ya?" Randi lalu menurunkan temperatur ac mobilnya.
Risa tersenyum melihat sikap Randi. Pria ini jelas sangat khawatir padanya.
Randi berbalik kembali ke arah Risa "Gimana Ris, masih dingin?"
"Sudah nggak kok"
"Kamu lagi ada masalah ya Ris?" Risa hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Akhir-akhir ini aku lihat kamu lebih banyak melamun, apa kamu memikirkan Rika, atau Sigit ?"
Apa...Randi memperhatikannya? Risa gak sadar kalo di perhatikan.
 Risa menatap Randi dengan pandangan menyelidik. Randi mengerti arti tatapan Risa dan mulai salah tingkah, dia mencoba mencari alasan "Mmm...kamu memang agak berbeda akhir-akhir ini, dan semua orang bisa melihat itu. Bukan cuma aku Ris"
Risa mencoba berpikir untuk menjawab pertanyaan Randi. Iya, Risa memang lagi memikirkan mereka berdua. Rika yang sudah jarang masuk kampus, dan Sigit yang tidak seperti dulu lagi.
"Mungkin karena tugas-tugas kuliah aja yang semakin banyak, makanya aku kurang semangat. Kita jalan aja ya"
Randi melanjutkan perjalanan kembali. 
Aku tau kamu bohong Ris, tapi aku gak akan nyerah, batin Randi.
***
Sesampainya di rumah Risa, dia ingin menolak ajakan Randi yang ingin mengantar nya sampai ke dalam rumah. Tapi permintaan tulus Randi membuat hatinya luluh. Randi tidak ingin terjadi apa-apa terhadap Risa.
Pintu rumah tidak terkunci. Risa agak heran, biasanya dia selalu menguci semua pintu dan jendela sebelum berangkat ke kampus, jadi gak mungkin kalo pintu bisa terbuka sendiri. Kecuali kalo terjadi sesuatu di dalam rumah, pikir Risa. Dia mulai mengecek gagang pintu, dan semua nya baik-baik saja, tidak ada yang rusak atau pun lecet.
Mungkin Rika sudah di rumah, batin Risa.
Randi mengikuti arah pandangan Risa, dan menyadari apa yang sedang di pikirkan Risa.
Dia lalu bersikap waspada, menarik pergelangan tangan Risa, hingga membuatnya berdiri di depan membelakangi Risa.
Randi membuka pintu perlahan, dan saat pintu terbuka lebar, suasana tiba-tiba hening.


Rabu, 20 Maret 2013

Kartu Perdana

Boring, Risma bikin masalah lagi.
Si Risma, salah satu admin di tempat kerjaku, dapat jatah mengawasi barang yang keluar dari gudang.
Si Awal, salah satu pegawai bagian distribusi, tugasnya menyiapkan barang, packing barag, bahkan sampai harus mengantar barang itu langsung ke dealer-dealer langganan. Maklum kekurangan supir. Jadi merangkap deh.

Awal lagi siapin kartu perdana 50pcs, buat di antar. Risma bagian ngecek barang sudah cocok atau belum.
Begitu selesai di hitung.
Risma : Kartunya lebih satu nih.
Awal : Masa sih?
Bos Awal : Gak mungkin Risma, saya tadi yang siapkan untuk awal, nanti kalo kurang kamu yang tanggung lho.
Saya : .... (cuma jadi pendengar sambil tetap kerja)
Risma : Sudah saya hitung kak, kartunya memang lebih 1.
Awal : Pasti kamu salah hitung tuh.
Risma : Ya sudah kalo tidak percaya. Sini ku hitung lagi.
Akhirnya dengan lantang si Risma hitung ulang lagi tuh kartu perdana.
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Risma : Bener kan.
Berikutya 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
Saya : ....(masih ikut mendengar)
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30
Hitungannya masih lancar.
Saya : ....(ambil gelas, minum air, masih mendengarkan)
31,32,34 ups
Puffffttttt......
Saya : ....(semua air yang kuminum tersembur keluar, untung gak lewat hidung)
Semua mata langsung berbalik menghadapnya. Semua yang mendengar otomatis ngakak.
Habisnya sudah dengan Pede menghitung, suara lantang, eh keselip tuh 1
Awal : Pantesan lebih, dari 32 ke 34 jadi nya ya kurang 1 hitungannya.
Hehehehe,,,,

Rabu, 27 Februari 2013

Dalam Kenangan Bram



I’m so lonely broken angel
 I’m so lonely listen to my heart

On n’ lonley, broken angel
Come n’ save me before i fall apart






Tidak bosan aku melihat mu, memandang wajahmu, senyummu, caramu tertawa, semuanya terasa indah, dan aku tidak akan pernah bosan.

Semua kenangan kita, tidak akan bisa ku hilangkan dari pikiranku, meskipun hanya fotomu yang saat ini ku pandang. Aku rindu padamu Bram, aku sungguh merindukanmu.

Aku mencoba memejamkan mata, tapi suara pintu yang terbuka membangunkanku.

“Sayang…kami pulang”

Suara Dani membawaku kembali ke alam nyata. Aku bangun dari khayalanku dan berdiri menatapnya. Sambil memeluk Jimmy anak kami, dia masih tertegun di depan pintu, melihatku yang tampak kacau, dengan lembaran-lembaran foto yang berserakan di mana-mana.

Aku merasa bersalah ??? tidak, saat ini pun aku masih bisa merasakan pelukan Bram, kelembutan Bram, cinta Bram, dan semua kenangan kami.

***

Kehidupan kami berjalan seperti biasa. Hidup dengan pikiran masing-masing.

Aku menatap ke jendela, melihat pohon-pohon yang ada di taman sambil menempelkan telapak tanganku pada kaca. Aku tau saat ini kau sedang berada di luar sana. Tapi aku juga tau, kau akan selalu menemaniku. 

Dani dan Jimmy sedang asyik bermain game di ruang keluarga. Aku tau saat ini Dani pasti memperhatikan ku. Aku bisa melihat pantulan wajahnya di kaca jendela yang saat ini ku tatap. Sesekali dia berbalik ke arahku, mungkin untuk memastikan apa aku masih ada di sini. Aku tidak tahu apa yang selama ini dia pikirkan. Dia sangat sabar dalam mengahadapiku. Tapi apa yang bisa ku lakukan???
Akhirnya aku memutuskan bergabung bersama mereka.

***

Hari –hari berlalu seperti biasa. Dan semakin lama waktu berputar, semakin sakit perasaanku. Kehidupan yang sudah ku jalani bertahun-tahun, belum pernah berubah sampai sekarang.

Semua kenangan tentangmu, tidak bisa ku hilangkan. Dan sekarang aku hanya bisa menangis. Menangisi perasaanku. Dinginnya pancuran air yang membasahiku, tidak sebanding dengan sakitnya hati ini.

“Kenapa kau tidak membawaku saja bersamamu Bram!!!”teriakku.

Apa dia tidak tahu bagaiman perasaanku selama ini.  Aku menjerit dan menangis di bawah guyuran shower. Aku tidak bisa begini terus. Aku punya keluarga. Aku punya suami dan anak. Hidup bersama suami yang tidak pernah lelah merawatku, meski cintaku bukan untuknya. Putraku yang tidak tahu apa-apa tentang orangtuanya. Rasanya tidak adil. Aku tidak bisa begini terus.

***

Aku berjalan keluar dari kamar mandi, melangkah menuju dapur. Dengan air mata yang masih mengalir, dan dengan kenanganmu.

Dani bersama Jimmy sedang mempersiapkan makan siang kami. Aku melewati mereka tanpa berpaling sedikitpun. Aku melangkah keluar menuju pintu, mengabaikan teguran Dani dan segala kata-katanya untuk menahanku. Tapi kali ini dia tidak bisa menahanku. Aku harus menyelesaikan semuanya.

Aku berjalan menuju mobil sambil memeluk diriku. Aku tidak bisa menyimpan semua ini sendiri.

Saat aku naik ke mobil, Dani berusaha mengejarku. Tapi terlambat, aku sudah meninggalkannya.

Sepanjang perjalanan hanya wajahmu yang ada di pikiranku. Mengapa kau meninggalkanku sendiri di sini. Dan hanya kenanganmu yang kau tinggalkan. Aku tidak lagi seperti dulu. Aku malaikat yang hancur. Aku tidak bisa menanggung ini sendiri.

Aku mengendarai mobil menuju jurang, lalu memrkirkannya. Aku melangkah keluar sambil membawa kotak kenangan kita. Ya…semua benda kenangan kita, dan semua foto tentang kita. Hanya ini yang ku punya darimu.

Aku berdiri di pinggir jurang terjal sambil tetap menangis. Aku membuka kotak yang berisi kenangan kita, kutatap pemandangan di bawah yang begitu curam. Dan kemudian, hal yang paling membuatku sakit, tapi aku tau, mungkin dengan cara ini aku bisa hidup dengan tenang.

Akhirnya, semua kenangan kita ku lepaskan dari tangan ku. Semua nya bertebaran terbawa angin. Jatuh di tempat-tempat dimana angin berhenti. Aku menangis melepaskan semua kenangan kita. Semua kenangan yang harus aku lupakan.

Dani datang menyusulku. Dia menutup tubuhku yang basah dengan jaketnya, kemudian memelukku yang masih tetap menangis di pinggir jurang.

Aku tidak bisa menyimpan semua ini sendiri Bram. Aku merasa tidak adil terhadap Dani yang selalu sabar menghadapiku. Mungkin ini jalan satu-satunya. Maaf bila aku membuang semua kenangan kita.

Selamat tinggal Bram. Selamat tinggal kenangan kita. Aku ingin kau bahagia di sana, tanpa terbebani dengan harus memikirkanku.
  


Rabu, 20 Februari 2013

Fans


Kamu pernah bilang padaku, kalo aku tidak mempunyai rasa suka secara khusus terhadap apapun.
Misalnya seperti saat seseorang sangat menggilai sebuah barang, artis, film, atau lagu. Seperti para fans-fans yang sangat menyukai salah satu artis tertentu, yang bisa membuat fans itu mengejar, bahkan ingin memiliki apapun yang berhubungan dengan artis itu. Bahkan kalau bisa semua yang ada di sekitarnya harus berhubungan dengan artis tersebut. Tempel foto atau posternya dimana-mana. Dari kamar bahkan seisi rumahnya.
Seperti orang yang sangat menyukai suatu negara, sampai semua film, bahasa, lagu dan barang-barang khas negara tersebut dia ketahui  dan miliki. Mungkin mereka akan puas saat memiliknya.
Tapi aku tidak bisa seperti mereka. Aku juga menyukai dan menggemari suatu hal, tapi hanya sebatas suka. Saat aku menyukai sebuah lagu, aku belum tentu suka semua lagu-lagu yang dia nyanyikan, bahkan mungkin aku belum tentu menyukai penyanyinya. Aku hanya menyukai sebatas lagu yang ku suka saja.
Saat aku menyukai sebuah warna, aku hanya punya 1 atau 2 barang yang bisa ku jangkau dengan warna kesukaanku. Aku tidak perlu memenuhi semua ruangan di sekitarku dengan warna kesukaanku. Mungkin dengan melihat warna itu ada di tempat lain, aku sudah cukup merasa senang. Untungnya aku suka warna hijau. Cukup dengan melihat pohon-pohon yang ada di jalan pun sudah membuatku merasa senang.
Tapi terhadapmu, andaikan kamu adalah seorang artis, mungkin aku sudah menjadi salah 1 fans terberatmu. Aku tidak terlalu suka mengagumi suatu hal secara berlebihan. Tetapi entah kenapa engkau bisa membuatku jadi mengagumimu. Tutur katamu yang lembut, perhatianmu, dan caramu menghormati orang lain adalah beberapa hal yang dapat membuat orang lain menyukaimu. Mungkin itu juga beberapa dari sekian banyak yang ada pada dirimu yang membuatmu memiliki banyak penggemar. Dan aku belajar menerima itu semua itu. Aku sudah menjadi salah satu fansmu, penggemarmu yang akan selalu meneriakkan namamu, mengagumi, dan memikirkanmu dari dulu, saat ini, dan selamanya.

VIERRA-KESEPIAN

Dimana kamu dimana, di sini, bukan
Kemana kamu kemana, ke sini, bukan
Katanya pergi sebentar, ternyata lama
Tahukah aku sendiri menunggu kamu

   Jangan kau pergi lagi
   Aku tak mau sendiri
   Temani aku tuk sebentar saja
   Agar aku tak kesepian

Katanya pergi sebentar, ternyata lama
Tahukah aku sendiri menunggu kamu

   Jangan janji-janji terus
   Aku tak mau kau bohong
   Temani aku tuk sebentar saja
   Agar aku tak kesepian


VIERRA-KESEPIAN

Selasa, 19 Februari 2013

Cerita Kecil

Aku menyukai semua temanku. Tapi aku hanya memiliki beberapa teman dekat. Aku kenal semua teman perempuanku, tapi yang paling dekat mungkin hanya sekitar 2-3 orang. Kalo untuk teman pria, sepertinya hampir semuanya dekat, mungkin karna aku termasuk anak yang tomboy. Tomboy nya hany dalam sikap aja, lebih suka bermain dengan anak laki-laki dari pada anak perempuan. Saat jam istirahat aku lebih suka mengikuti permainan anak laki-laki, seperti memanjat, menangkap ikan, atau lari-larian. Gak tau kenapa aku suka memanjat ya. Tiang listrik aja suka ku panjatin, sayang agak licin, jadi gak pernah sampai ke ujung hehehe....
"Daniaaa" Aku menatap ke bawah saat Sari memanggil-manggil namaku.
"Gimana daunnya ?? Kalo sudah banyak kamu turun aja, nanti jatuh lagi" Teriaknya sambil berpegangan pada pagar sekolahan.
"Iya, tunggu. Ini dah mau turun kok" Jawabku.
Untungnya nih pohon gak terlalu tinggi, jadi turunnya gak makan waktu lama, batinku.
Yah aku memang agak suka memanjat, termasuk pohon besar yang tumbuh di pinggiran pagar sekolahku, yang aku gak tau apa nama pohonnya. Yang jelas aku suka daunnya yang kecil-kecil itu, yang bisa di pakai untuk disebar-sebarkan saat menari. Upsss... hehehe...yap, aku memang agak tomboy, tapi aku termasuk salah satu anggota utama di grup tari tempatku bersekolah.
Pertama belajar tarian, sumpah susah banget. Saat tangan harus di buat jadi lemah gemulai, yang ada malah berleku-lekuk gak jelas.
Teguran yang paling sering ku dengar dari guru tariku, Bu Irma "Dania, tangannya harus gemulai, di lenturkan ya, jangan kaku"
Pas aku lirik jemari Bu Irma, gilaaaa...kok bisa ya tuh jari-jari melengkung gitu. Saking lenturnya tuh tangan, kalo di bengkokkan, ibu jarinya bisa sampai menyentuh telapak tangan.
Aku sampai berniat pengen punya jari-jari kayak Bu Irma. Alhasil, sampai sekarang mencoba ibu jariku tetap gak bisa menyentuh telapak tanganku hahaha.... Mungkin harus di patahin dulu ya baru bisa menyentuh telapak tangan, kayak nya seram hiiiii....
Biarlah jempol ku belum bisa menyamai jempol Bu Irma, yang jelas sekarang sudah bisa agak lemah gemulai kalau lagi nari hehehe...
***
"Dania, si Dian manis ya?" Sari tiba-tiba bertanya padaku.
Aku mengerutkan dahiku, mencoba berfikir "Umm, iya, dia manis"
Menurutku Dian yang paling manis. Wajahnya tenang, dan agak pendiam di banding anak lelaki lain di kelasku. Tapi aku cukup dekat dengannya.
"Kenapa tanya-tanya soal Dian? Suka ya?" Godaku.
Sari mulai salah tingkah dan mengalihkan pembicaraan. "Katanya si Ben suka sama kamu ya?"
Aku langsung tertawwa mendengar pertanyaannya. "Ben suka sama aku? aku juga suka sama dia. Bahkan aku juga suka sama Dian, sama Eko, si Gendut, dan"
"Stop-stop, bukan itu maksudku. Maksudku si Ben suka sama kamu"
"Ya iyalah dia suka sama aku, kalau nggak, dia pasti nggak mau main sama aku"
"Sudah ah, gak mau bahas lagi" Potongnya.
Kami pun kembali ke kelas dengan pikiran masing-masing.
Aku gak bohong kalau tadi aku bilang suka sama semuanya. Soalnya mereka semua menyenangkan.
Dian yang pendiam, tapi kalau kami bersama, dia tetap santai aja, meskipun jarang senyum kalo gak ada yang lucu. Sumpah senyumnya mahal banget, tapi aku lebih suka buat dia marah, alias jahilin dia. Habisnya dia manis sih hehehe....
Kalau si Ben, memang selalu ajak aku main, dan tidak ada anak cewek lain yang biasa dia ajak main. Dia agak dingin juga sih sama yang lain, dan cuma aku anak perempuan yang berani ajak dia bermain. Heran juga dia gak nolak. Dan soal dia suka sama aku, hmmm gak bisa nebak deh. Soalnya dia termasuk anak yang tampan menurutku.
Eko salah satu anak cowok yang paling dekat dengan aku, dan paling jahil. Dia sepertinya yang paling jelas kelihatan kalau suka sama aku, soalnya suka nempel dimana pun aku berada. Bahkan dia pernah bilang terang-terangan, kalu dia suka banget sama aku. Itu membuatku sampai harus bersembunyi di terowongan hanya untuk mendapatkan dia di ujung terowongan yang lain. Alhasil, jadinya malah main kejar-kejaran di dalam terowongan, dan di ikuti dengan anak-anak yang lain. Dan diantara mereka bertiga yang notabene bersahabat sesama cowok. Dia yang paling keren, apalagi orangnya ramai. Hanya saja, kenapa dia jadi yang paling usil ya.
Mungkin aku termasuk salah satu cewek beruntung saat itu karena bisa di kelilingi cowok-cowok cakep hehehe....
Hari-hari kembali berjalan seperti biasa, tanpa ada yang bisa meneruskan lebih jauh maksud dari rasa suka itu. Karena mungkin kami belum mengerti. Dan belum tahu harus bagaimana.
Sampai akhirnya kami terpisah, dan pergi dengan perasaan masing-masing.
Kami hanyalah anak-anak TK yang masih berusia 5 tahun. Kami hanya ingin lebih banyak berfikir tentang masa kecil yang bahagia. Dihabiskan dengan bermain dan tertawa. Bersyukur karena belum memikirkan masalah orang dewasa. Bersyukur karena mendapatkan pendidikan tentang anak-anak. Masih bisa mendengar lagu anak-anak. Masih bisa menonton siaran untuk anak-anak. Dan bermain permainan anak-anak.


DNA-Bintang Jatuh

Saat bayangmu menari-nari di pikiranku, tanpa dirimu di dekatku, yang bisa ku lakukan hanya memikirkanmu. Dikala kesibukan mengisi waktu ku, engkau pun masih menyempatkan waktu berjalan di pikiranku. Wajah ceriamu, bahkan cemberutmu, selalu berkelabat dalam ingatanku. Engkau yang berada di sana dan tidak dapat ku sentuh, hanya bisa ku pikirkan saat ini. Bahkan di saat lelahku, engkau masih sempat terlintas di benakku, apalagi si saat sepiku. Ingin ku rengkuh dirimu, meski yang ku gapai hanya angin. Dapatkah kau lihat bintang malam ini, seperti bintang yang ku lihat saat ini? Andaikan mereka dapat mendengarkan, akan ku titipkan pesanku kepadanya. Agar dia menyampaikannya untukmu.
Aku tau kau juga dapat merasakannya. Rindu yang selalu ada untukmu.


Dalam gelap malam
Bertaburkan bintang-bintang
Coba terangi khayalku
Saat teringat dirimu oh kekasihku

   Dan seandainya
   Kau ada disini
   Temani aku sendiri
   Di malam yang tak bertepi oh indahnya
   Damai bersama dirimu

bintang jatuh dengarkanlah
sampaikan rasa rinduku oh untuknya
dan bawalah bayang dirinya
walau dalam mimpi

   Dalam gelap malam
   Aku pun masih di sini
   Berselimut kabut sepi
   Lukiskan bayangmu kasih oh indahnya
   Damai bersama dirimu

dalam berjuta malam
kumenanti dirimu
takkan lelah hati ini
walau dirimu jauh
namun biarkanlah
rasa rindu ini selalu untukmu



DNA-BINTANG JATUH

Minggu, 17 Februari 2013

Ramalan Nama

Tadi aku habis ngecek blog ramalan. Cuma iseng-iseng sih, soalnya hasil ramalannya lucu-lucu, jdi aku coba2 aja masuk ke situs http://www.ramalannama.com/
Dan ya, memang benar, hasilnya di luar perkiraan.
Tapi ya, di ramalan namaku, hasilnya "SUDAH SESUAI KEINGINAN"
Haduh bingung juga, masa gak ada jdi apa gitu, biar ada lucunya juga. Kan pengen hasilnya kayak nama-nama orang lain. Memang ada ya masa depan yang sudah sesuai keinginan. Agak unik juga sih, tapi masa depanku yang sekarang memang sudah sesuai dengan keinginanku. Percaya gak percaya sih hehehe.....
Aku sudah bersyukur, dengan kehidupan sekarang, bersyukur banget malah.
Bagi yang penasaran cek aja langsung di websitenya. Tapi jangan percaya ya, itu cuma buat have fun aja.

Sabtu, 16 Februari 2013

Thank's C

Hmmm...kau begitu manis, ntah kenapa aku sangat menyukaimu. Rasanya..mmm....gimana ya. Mungkin karna kamu bisa membuatku bahagia. Tapi kata orang, aku gak bisa terlalu dekat denganmu, itu bisa merusakku. Meskipun begitu, aku tetap gak bisa jauh darimu. Terserah orang mau berkata apa, yang penting aku bahagia hehehe (jadi kayak lagu ya).
Kamu memang punya sesuatu yang dapat membuat orang bahagia, bahkan kamu dapat membuat mereka dengan gampang bisa menyukaimu, meskipun ada sebagian juga yang membencimu. Tapi aku tidak termasuk di dalam kelompok yang membencimu. Aku menyukaimu, sangat...sangat...sangat menyukaimu.

Kamu memang spesial, mungkin aku termasuk salah satu...mmm...biasanya sih di sebut Chocolate Craving.
Yang jelas aku sangat menyukai rasamu.
Terima kasih coklat :)

Jumat, 15 Februari 2013

Mencari Kesejukan

Aku selalu memberinya kesejukan di saat dia gerah dan lelah dari semua kegiatannya selama sehari. Aku senang melihatnya saat merasa santai, tenang, bahkan terlelap karna ku. Saat itu aku merasa menjadi sangat berguna untuknya.
Aku mulai membenci diriku saat dia jatuh sakit karenaku. Aku tidak pernah bermaksud untuk membuatnya seperti itu, aq berharap untuk di matikan saat itu juga. Tapi apa daya, dia sudah terlanjur sakit.
Aku suka saat dia berusaha mencariku, seakan tak bisa hidup tanpaku. Tapi di saat dia menginginkan aku menjadi sepertu apa yang dia inginkan. Aku tidak bisa. Bukan tidak bisa sepenuhnya, aku bisa meskipun harus mengerahkan seluruh tenagaku. Walaupun aku harus memuntahkan cairan-cairan dingin yang membuatnya menjadi tidak nyaman.

Maaf, aku hanyalah AC tua yang sanggup memberikan suhu tertentu saja untukmu.

BODOH

Banyak yang bilang aku bodoh, bahkan mungkin tidak ada satu orang pun yang menganggap aku pintar.
Aku sendiri pun berpikir kalo aku memang orang bodoh.
-Bodoh karena aku mengabaikan perkataan orang lain
-Bodoh karena aku gak mau lepas darimu
-Bodoh karena aku gak bisa move on darimu
-Bodoh karena ingin bersamamu
-Bodoh karena aku lebih memilihmu dari pada orang lain
-Bodoh karena aku merasa bahagia saat bersamamu
-Dan bodohnya lagi karena aku gak ingin menjadi pintar.

Ya, aku selalu menjadi orang bodoh saat bersamamu. Hanya membayangkan akan kehilanganmu di saat aku menjadi lebih pintar, rasanya sangat sakit. Dan aku pernah merasakannya.
Saat bayangan mu di gantikan dengan sosok yang lain, hatiku sudah mati, dia tidak dapat berkompromi lagi dengan sosok yang baru. Ragaku mungkin dapat berjalan dengannya, tapi hatiku mati.
Aku tau kau akan tetap ada di dekatku, tapi aku yang berusaha menjadi lebih pintar, harus menjauh darimu, rasanya benar2 menyakitkan. Pikiran dan persaan ku tidak dapat menyatu lagi. Dan ya, aku mengambil kesimpulan, kalau salah satu lirik lagu Agnes monica yang berbunyi "Cinta ini, kadang-kadang tak ada logika" itu memang benar.

Dan sekarang, aku lebih memilih menjadi orang BODOH, bila itu dapat membuatku selalu bersamamu



Minggu, 27 Januari 2013

Hari I

Suamiku hari ini ke Jakarta, semoga dia baik2 saja di sana. Ya Allh, tolong jaga dia untukku.
Cepat pulang Abi, do'a ku selalu bersamamu.
Harus sabar, 2 minggu lagi dia pulang. Semoga aku bisa menjaga diri, hati dan agamaku. Dan semoga juga Abi baik-baik di sana.

Aq sayang abi

Ini yang katanya Soulmate

Uhhh.......dering telpon di tengah-tengah kesibukan, dan sepertinya kali ini membuatku tertarik untuk meladeni siapapun suara yang ada di sebarang sana.
***
Hp qu berdering
Inbox
Dari : Nomor tanpa nama
Kamu itu gadis baik, syg bnget klo kmu trus di bohongi si Sam

Ku baca lagi sms yang baru saja masuk. 5 menit kemudian aku baru membalasnya.
Kpd : Nomor tanpa nama
Terima kasih atas perhatianmu. Biarkan ini menjdi urusan kmi berdua
Send

Tdk berapa lama hp ku berdering lagi
2 Inbox
Dari : Nomor tanpa nama
Aq hanya ingin membantumu. Aq merasa kasihan krna selalu melihat dia d sini dgn cwek lain, sedangkan kmu d sana tdk tahu apa2.

Kututup pesannya dan buka sms yg lain
Dari : Angel
Kamu tetap tdk percaya ya klo dia lg sama2 aq. Semalam kami bahkan menghabiskan wktu bersama, dan kamu msih sja tdk bs percaya.

Ku tenangkan hatiqu dan mulai membalas.
Kpd : Angel
Terima kasih krna kmu jg sdh mengabariku
Send
***
Pekerjaan-pekerjaanku sudah cukup menguras pikiranku, dan di tambah sms-sms yang hari ini menggangguku makin memperburuk suasana hatiku.
Aku bukan tipe pendiam, tapi aku kurang banyak bicara, kecuali dengan orang-orang yang sudah aku kenal cukup dekat. Tapi di tengah keluarga ku pun, aku memang di kenal kurang banyak ngomong.
Tapi kali ini aku meladeni percakapan dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal. Biasanya aku langsung mengabaikan semua nomor yang tidak di kenal. Paling malas ngomong sama orang-orang yang gak jelas. Dari pengalaman, hampir semua alasan yang ku dengar sama. Dari dapat nomor dari orang lain, dapat nomor boleh nemu, miscalled doang, salah sambung yang lebih sering, dan ujung-ujungnya semua minta kenalan. Dan itu yang semua yang buat aku malas angkat tlp. Malas ngomong dengan yang gak jelas. dan hari ini, entah apa yang menarikku untuk meladeni salah satu orang yang gak jelas ini dari sekian banyak derinagn hp yang sudah ku abaikan. Mungkin ini hari keberuntungannya, dan dengan waktu yang sangat tepat. Pengaruh dari gosip-gosip dan kabar burung tentang pacarku yg ada di kota seberang, rasa lelah menghadapi masalah sekarang, membuatku berminat untuk curhat dengan orang yang tidak aku kena sekalipun.
***
"Halo"
Suara pria, yah memang yang selalu beralasan selalu pria.
"Halo juga, ini dengan siapa ya"
"Saya teman"
"Maaf teman dari mana ? dan dapat nomorku dari mana ?" 1 pertanyaan yang selalu ada di daftar pertanyaan wajib untuk orang-orang dengan nomor baru.
"Saya dapat nomor kamu dari teman"
"Iya teman, tapi teman itu ada namanya kan" jawabku ngotot.
"Pokoknya saya dapat nomor kamu dari teman. Saya mau kenalan sama kamu" Jawaban yang sudah tidak asing di telingaku.
"Siapa nama kamu" Tanyaku ketus.
"Radit, kamu sendiri siapa?" Eh dia tanya balik.
"Bukannya kamu sudah tau namaku, kenapa kamu malah tanya balik siapa namaku?" Mulai kesal.
"Kan aku maunya tau dari kamu sendiri"
"Kamu tanya aja sendiri sama teman kamu, kan kamu juga dapat nomorku dari dia"
"Pokoknya aku mau tau dari kamu" Balik ngotot.
Dia yang mau kenalan, kok dia yang ngotot sih, klo kayak gini gak bakalan berujung nih percakapan. Batinku
"Oke, namaku Dira. Puas ???" Bentakku
"Baik, lagi ngapain nih ?"
"Lagi kerja"
"Oh ya, kamu kerja dimana?"
"Di tempat yang berhubungan dengan kertas"
"Dimana? Tempat foto copy ya?"
Hmm...bagus juga
"Iya" Jawabku
Gak masalah kan klo bohong dikit, lagian dia duluan yang ngirain aku kerja di tempat foto copy, bukan aku loh. Jadi senyum sendiri deh. Wah suasana hatiku langsung berubah.
"Hmmm"
Kenapa jawabnya cuma hmmm???maksudnya apa coba? mungkin dia ilfeel kali kenalan sama tukang foto copy hehehe....Gak papa kok, aku gak rugi ini.
"Hmmm knapa?"
"Nggak, kamu lagi sibuk ya?"
"Lumayan sih, kenapa?"
"Gak apa-apa kan kalo sambil ngobrol" wah dia masih mau ngomong, gak papa deh, hilangin suasana buruk dalam hati.
"Yah gak papa, tapi serius, aku masih mau tnya nomorku dapat dari mana?"
"Sebenarnya aku dapat dari sepupuku"
"Namanya siapa? Apa aku kenal?" Duh mulai penasaran nih aku.
"Sepertinya sih"
Waduh...otakku mulai berpikir keras, siapa sih orang yang aku kenal, yang berani-beraninya kasih nomorku sama orang yang gak jelas kayak gini.... Aduh siapa ya???
"Halo"
"Eh..ya" Gara-gara berfikir aku lupa klo sekarang lagi ngobrol. "Maaf, klo boleh tau namanya siapa?"
"Dia tetangga kamu kok"
What??? Tetanggaku??? Siapa...siapa...???
"Mbak Sari, dia yang kasih nomor kamu"
***
Ingatanku kembali beberapa hari yang lalu.
Mbak Sari memang sms aku, bahkan sempat-sempatin telpon. Padahal aku jarang ngomong dengan mereka. Kalo dibilang kuper, mungkin aku memang kuper-kurang pergaulan-tapi gak masalah kok. Dari semua tetanggaku, aku kenal wajah mereka, tapi aku gak pernah ngomong sama mereka, paling banyak cuma senyum doang kalo berpapasan, setelah itu lewatlah aku. Itu pun hanya sebatas tetangga di satu lorong buntu tempat ku tinggal, di luar lorong, sama sekali nol, gak ada satu pun yang ku kenal, kecuali toko-toko kecil tempatku belanja cemilan atau makanan, itu pun mereka juga pasti gak kenal aku,secara pelanggan mereka macam-macam. Jadi hasilnya tetangga yang paling dekat yang aku kenal cuma yang ada di sekitar rumahku, di depan rumah, dan di samping kiri kanan rumahku, sisanya cuma kenal wajah. Dan Mbak Sari itu termasuk tetangga yang paling dekat di samping rumahku, dan paling dekat dengan orang tuaku.
Mbak sari bilang kalo dia sudah kasih nomorku di kemenakannya, katanya anaknya baik, temani aja kenalan baik2, dan ajak bicara baik-baik ya.
Waktu itu aku cuma bisa bilang O dan IYA. Habis itu sudah. Aku sudah lupa, habisnya aku juga gak di kasih nomornya sih, siapa tau aja masuk di daftar blacklist -tlp yang sama sekali belum ku angkat, tapi sudah matikan duluan- ku. Dan itu sudah ada di pikiranku. Kata-kata Mbak Sari jadi seperti angin lalu. Dan hari-hari berikutnya, dari yang dahulu sdh banyak tlp yang aku blacklist, eh sekarang makin banyak aja tlp yang gak jelas, dan semuanya sudah masuk daftar blacklist...ckckck....sok cantik amat ya aku hehehe....
***
"Ohhhh....Mbak Sari" Mulutku dengan sempurna mengucapkan O bulat
"Iya, kamu kenal kan?"
"Iya aku tau kok" Jawabku malas.
"Oh iya sudah dulu ya, nanti kapan-kapan tlp lagi"
"Ok bye"
Tut..tut..tut...

Akhirnya selasai juga pembicaraannya. Paling nanti dia gak akan tlp lagi, kan cuma mau kenal. Setidaknya dia benar-benar beruntung kali ini, aku meladeninya ngobrol. Batinku.

Rabu, 23 Januari 2013

Lagi jenuh :P

Hari ini rasanya jenuh banget, sepertinya semua sdh sampai puncak n mau meledak. Masalah kerjaan n keluarga jadi satu. Kemarin sampai nangis sendiri pas pulang kerja. Gak tau kok aq jdi lebai ya. Mungkin terlalu terbawa dgn suasana kerjaan. habisnya kerjaanqu serasa banyak sekali. Kalo untuk pekerjaan normal, tugasqu itu seperti pekerjaan 5 s/d 6 org yg dilakukan oleh 1 org. gimana gak mau meledak nih kepala. Kalo beberapa tahun yg lalu sih, saya masih biasa ngerjain pekerjaan 3 org sekaligus, jdi gak ada yg terlewat. Tapi sekarang, tempat qu kerja tuh cabangnya dah tambah byk. Bayangin aja ya, sya cuma sendiri, n harus mengurus laporan buat 3 cabang, belum lagi laporan di pusat tempat qu kerja, yg transaksinya berhubungan dgn semua cabang, segala macam pemasukan n pengeluaran kantor lah(yg transaksinya perhari memakan hampir 3 halaman buku besar), rekonsiliasi bank tiap bulan lah (ini bank nya bukan cuma 1 loh, dulu mungkin masih sekitar.....hmmmmm misalnya untuk buku bank BNI itu ada sekitar baru 5 buku, trus BCA yg kayak nya dah hampir 7 buku, Danamon, Mega, BII, Panin, yg masing2 cuma sampai 2  atau 3, n gak tau deh bank2 apa lagi yg blm ada waktu itu) yg bisa menghabiskan 1 buku bank baru tiap bulannya, pembayaran hutang piutang yg sehari bisa menghabiskan 1 lembar kertas folio bolak-balik, n pencatatan di luar urusan kantor, bisa di bayangin gak tutup bukunya kapan????
Untungnya dulu paling lama itu telat 15 hari baru bisa tutup buku, itu pun memakan waktu tiap hari harus masuk kerja jam 9 pagi n mau gak mau tiap mlm pulangnya paling cepat jam8, paling sering sih pulang jam 9 malam, kadang2 aja jam 10, cuma saat awal bulan buat urus gajian, bisa pulang sampai jam 11 malam.
Gimana gak jenuh tuh ?????
Tahun pertama berjalan mulus (Hebat kan aqu) tapi akhirnya aq sakit karna kelelahan n kurang minum.
Jdi jam kerjaqu mulai di kurangi, ikut pulang jam karyawan lain, paling cepat jam 7 malam, tapu lebih sering jam 8 mlm, sisanya kadang2 aja. N hasilnya pekerjaanqu gak selesai2, kenapa???? soalnya Bos qu merasa perusahaannya makin maju, tambah cabang di sana sini, beli tempat dimana2, jdi semakin bertambah waktu, cabangnya juga bertambah banyak. Bandingin aja, sekitar 3 tahun yg lalu, cabang nya cuma ada 4, n ditahun 2013 ini, cabang nya sudah berapa ya???? hitung dulu.... di palembang 2, manado 1, palu 1, makassar mall mp 3, makassar mall mtc ???? ada 6, itu pun sekarang lagi dalam perkembangan menjadi 7. Jadi total nya sekarang sdh 13. Well pekerjaanqu bertambah 3 kali lipat n asistenqu TIDAK ADA. Sebenarnya sih ada, tapi cuma bln sebulan sama sya, di minta terus sama cabang. Maklum, anak2 sekarang pada keluar masuk kerja, baru kerja 2 bln, sdh resign. Jadi tugasqu bukan cuma buat mnyelesaikan laporan, tapi sekaligus jadi pengajar anggota baru, yg akhirnya membuat kerjaanqu malah makin numpuk. Stresss gak sih ??? Mana bos qu minta laporan lagi ??? Aq sih pengen banget bikin laporan, tapi bagaimana caranya??? Anak sekarang sama anak2 dulu mmg beda.
Contoh nih ya, cabang di Palembang aja baru punya 1 cabang, sdh mengeluh, minta asisten gara2 pekerjaannya ndak bisa selesai. Dan sekarang itu masih dalam masa proses.  Kalo dulu sih, pekerjaan segitu masih bisa qu handle, SUMPAH deh, benran sanggup klo cuma segitu. Tapi yg qt bahas ini sekarang, 2013 dengan 13 cabang. Terus bggaimana dgn aquuuuu?????? HALOOOOO???? Apa ada yg pernah memeriksa keadaanqu gak sih???? AQ JG BUTUH ASISTEN LHO @.@   Aq gak minta byk kok, Gak perlu 1 asisten untuk tiap cabang, sebenarnya sya butuh 4 asisten jg sudah cukup, tapi sepertinya aq sudah harus sujud syukur kalo dikasih biar pun 1. Apa kerjaan Administrasi seberat ini? perasaan gak gini2 amat deh. Tapi sumpah......Aq butuh PERTOLONGAN, nafas buatan mungkin...hahaha....
Lega juga meskipun cuma bisa nulis...semoga aq tetap kuat deh...Amin....

Suamiqu mana....suamiqu....istrimu butuh di peluk nih, butuh refreshing, tapi dapat pelukan juga dah syukur....Kangen dia....


By : BD

Baru selesai baca "Beautiful Disaster"

Dah lama banget kayaknya gak ngeblog, hbis nya bingung, gak tau mau nulis apa.
Hari ini aq baru selesai baca ceritanya "Beautiful Disaster". Ceritanya seru banget, jdi gak sabar buat nunggu postingan sekuel keduanya. Jadi biar aq gak lupa blog nya, aq simpan aja di sini. Siapa tau ada yg minat mau baca. Eh iya, jangan cuma terpaut sama linknya ya, mungkin sih agak bersifat dewasa, tapi cerita untuk novel ini gak semuanya berbau seks, ada hal positifnya jg. Soalnya menurutqu ceritanya bagus kok. Bagi yg cuma suka jalan ceritanya, bagian dewasanya cukup di skip aja. Oh iya, novel ini sepertinya klo menurutqu untuk 18+.
Nih link nya http://portalnovel.blogspot.com/2012/12/sinopsis-beautiful-disaster.html

Selamat membaca